Konsep Dasar Teori Leuchorea / Fluor
Albus
Pengertian
Leuchorea
Leuchorea
adalah cairan putih yang dapat keluar dari liang senggama secara berlebihan. Leuchorea adalah
semua pengeluaran cairan alat genetalia bukan darah.
( Manuaba,2004)
Keputihan adalah keluarnya getah
yang berlebihan dari vulva (biasanya lendir) dapat dijumpai pada waktu ovulasi, menjelang dan
setelah haid, serta dalam kehamilan.
( Prawiraharjo, 2008)
Leuchorea ( white discharge, fluor albus, keputihan )
adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-
alat genital yang tidak berupa darah.
( Wiknjosastro,2005)
Etiologi Leuchorea
·
Ketidakseimbangan
antara menstruasi, penyakit kencing manis, pemakaian obat-obatan hormonal
·
Kelelahan
stress sehingga keasaman terganggu dan kuman-kuman yang dapat menyebabkan
infeksi
·
Kurang
mencegah kebersihan terutama dari vagina
·
Infeksi
yang biasanya menimbulkan flour Albus yang berwarna kuning atau hijau
·
Bertambahnya
secret normal yang sifatnya jernih
·
Konstitusional
pada keadaan asthenia, anemia, nephritis kronis dan bendungan umum (de compensation cordis, cirrhosis
hepatic)
·
Kelainan
endokrin seperti pada fungsional bleeding (kadar estrogen tinggi) pada
kehamilan karena hydramnia dan pengaruh endoktrin.
·
Infeksi
a.
Vulvitis-vulva
vaginitis
Disebabkan
oleh
§
Kuman
: steptococus, staphylococcus, heomophilus vaginalis, beal coli
§
Protozoa
: trichomonas vaginalis
§
Fungus
: Monilia
§
Cacing
oxyuris (pada anak)
b.
Vaginitis
(colpitis)
Vagina pada wanita dewasa agak
resisten terhadap infeksi yang ditimbulkan oleh becil coli doserlain,
micrococcus catarralis, pasil coli. Kemungkinan infeksi lebih besar pada anak
dan wanita dalam menopause (vaginitis renilis)
c.
Cervicitis
Oleh gonococcus, staphylococcus
dan streptococcus
d.
Endometritis
Terutama terjadi kalau ada sisa
placenta atau neoplasma
e.
Salpingitis
Gonococcus, streptococcus,
staphylococcus
Pembagian
Leuchorea
Leuchorea
dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya adalah Leuchorea normal dan tidak normal
1. Leuchorea
normal
Dapat
terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi pada akhir fase sekresi
antara lain hari ke 10-16 menstruasi, juga terjadi melalui masa rangsang
seksual
2. Leuchorea
abnormal
Dapat
terjadi pada infeksi alat kelamin.
Leuchorea bukan penyakit tetapi merupakan gejala penyakit sehingga sebab
yang perlu ditetapkan. Leuchorea sebagai
gejala penyakit dapat ditentukan melalui anamnesa
Tanda
dan Gejala Leuchorea
1.
Menyebabkan
keluhan-keluhan seperti perasaan gatal dan panas pada vulva
2.
Menimbulkan
bercak-bercak pada celana dalam (berwarna kuning atau hijau)
3.
Menimbulkan
bau yang kurang sedap
4.
Keluar
cairan yang lengket
(Prawiraharjo,
2008)
Asal Leuchorea
a. Vulva
Secret dalam vulva dihasilkan
oleh kelenjar-kelenjar bartholini dan skene secret ini bertambah pada
perangsangan misalnya sewaktu coitus. Kalau kelenjar-kelenjar tersebut diatas
meradang misalnya karena infeksi dengan gonococcus maka secret berubah menjadi
flour.
b.
Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar
dan dibasahi oleh cairan transudat dan oleh lendir dari cervic. PH dalam vagina
berkurang lebih 5 disebabkan karena kegiatan hasil cloderlein yang mengubah
glycogen yang terdapat dalam epitel vagina menjadi audum lacticum. Dalam
kehamilan cairan bertambah secara fisiologis.
c.
Servik
Sekret servik yang normal
bersifat jernih, liat dan alkalis, secret ini dipengaruhi oleh hormon-hormon
ovarium baik kuantitas maupun kualitasnya. Secret bertambah juga pada infeksi
(cervisitis) yang dipermudah kejadiannya oleh robekan cervix dan tumor cervix.
d.
Corpus
Uteri
Hanya menghasilkan secret pada
fase post ovulatoir secret bertambah pada endometrium akut, kalau ada sisa placenta,
polip dan carcinoma.
Komplikasi Leuchorea
Bila penyakit ini tidak segera diobati
secara tuntas maka infeksi dapat merambat ke rongga rahim kemudian saluran telur dan sampai
ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul sehingga menyebabkan
kemandulan pada wanita, paritas dan condiloma acuminate disekitar vulva.
Pencegahan
1. Hindarilah
pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
2. Pilihlah
pakaian dalam yang terbuat dari katun
3.
Perhatikan
kebersihan daerah intim
4.
Jangan
duduk di toilet umum jika tidak sangat terpaksa
5.
Gantilah
pakaian dalam setiap hari
(Arief
Mansjoer, 2009 )
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan
·
Inspeksi
kulit perut bawah terutama perineum, anus
·
Inspeksi
rambut pubis
·
Inspeksi
dan palpasi genetalia external
· Pemeriksaan
speculum untuk vagina dan servik
·
Pemeriksaan
bimanual servik
·
Palpasi
pembesaran kelenjar getah bening inguinal dan femotal
2.
Pemeriksaan
penunjang
·
Nilai
secret dinding vagina (warna, konsistensi, bau)
·
Kertas
indikator PH (n = 4-4,5)
· Swap
untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan klorin 10%
·
Kultur
(bila perlu)
·
Pewarnaan
gram
·
Serologis
sifilis
·
Test
pap smear
(Arief Manjoer, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar